Gas, IHSG Di Tengah Sentimen Bullish Naik 3,51 Persen Untuk Minggu Ini

Dosen pasar modal sekaligus praktisi Lanjar Nafi angkat bicara tentang beberapa sentimen yang menggerakkan pasar saham dan obligasi pekan ini.

Di antaranya, utang luar negeri Indonesia tetap terkendali dan neraca perdagangan Indonesia surplus per Desember 2022.

Selain itu, sentimen positif terhadap IHSG hadir di tengah optimisme pemerintah bahwa ekonomi dapat tumbuh lebih dari 5 persen tahun ini.

“Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2022 di kisaran 5,2% hingga 5,3%,” kata Lanjar kepada dalam kajian, Minggu (22 Januari 2023).

Seolah belum cukup, kabar baik juga datang dari hasil lelang obligasi yang oversubscribed dan tanda-tanda peningkatan pinjaman perbankan.

Selain itu, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG) menyatakan optimisme dan tetap berada pada jalur kenaikan suku bunga yang keras, berhati-hati dan berwawasan ke depan.

“Kekuatan operasional Bank Indonesia berasal dari stabilisasi harga obligasi ditopang kenaikan suku bunga dan berbagai hasil analisis fundamental baru lembaga keuangan ternama atas saham investment grade terbaik ASII, GOTO, BBRI dan UNTR,” kata Lanjar. .

IHSG diketahui naik 3,51 persen dan LQ45 naik 3,92 persen selama lompatan, kenaikan mingguan terbesar sejak Juli 2022 untuk IHSG dan terbesar sejak Oktober 2021 untuk LQ45.

Rupiah juga menguat 0,50 persen dan imbal hasil obligasi anjlok 5,2 basis poin, meski keduanya turun akibat hasil positif pekan lalu.

“Investor asing sudah mulai mencatat net buying di pasar saham dan obligasi,” pungkas Lanjar.