Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengatakan investasi menjadi prioritas utama untuk memperluas peluang ekonomi di tahun 2023.
Menurut Mahendra Siregar, investasi merupakan kunci keberlangsungan perekonomian nasional dalam menghadapi ketidakpastian global. Untuk itu, dia merekomendasikan berinvestasi di Indonesia sesuai momentum.
Hal itu disampaikannya pada pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia 2023 secara virtual pada Senin (1/2/2023).
“Prioritas kami ke depan adalah untuk memperkuat ekonomi yang sangat tangguh. Jadi tidak ada masa tunggu untuk berinvestasi di Indonesia, ini semua tentang investasi, investasi dan investasi, kita harus siap untuk itu dan kita membidik momentum,” kata Mahendran.
Mahendra mengatakan selain investasi, ada tiga prioritas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Satu hal yang perlu kita jadikan prioritas ke depan adalah meningkatkan integritas, akuntabilitas, dan kepercayaan, karena dengan begitu kita bisa mengisi gelas kosong,” katanya.
Dia mengatakan perseroan masih memiliki peluang besar untuk masuk ke pasar modal Indonesia. Karena hanya 4 persen dari 10,3 juta penduduk yang terealisasi.
“Indonesia masih memiliki sebagian besar penduduk yang sudah mencapai 10,3 juta jiwa. Padahal, ini hanya 4 persen dari jumlah penduduk negara ini,” jelasnya.
Mahendra mengatakan dukungan kapitalisasi pasar terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia hanya 50 persen. Dia mengatakan angka tersebut masih rendah dibandingkan dengan negara-negara ASEAN.
“Meskipun menyumbang 50 persen dari kapitalisasi pasar kita sebagai persentase dari PDB nasional, masih tertinggal jauh dari lebih dari 100 persen negara ASEAN lainnya,” tegasnya.
Namun, Mahendra menegaskan ekonomi memang layak di tahun 2022 di tengah ketidakpastian global. Hal ini menjadi tolok ukur untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di tahun 2023.
“Kita patut bersyukur bahwa dalam menghadapi gejolak dan ketidakpastian di Eropa dan di berbagai negara di dunia, perekonomian Indonesia, serta cerminannya dalam perkembangan pasar modal Indonesia di tahun 2022, benar-benar bertahan dan cenderung menunjukkan perkembangan yang sangat positif,” ujarnya Mahendra. .
“Bahkan terbaik dibandingkan negara-negara ASEAN dan Asia pada umumnya,” lanjutnya.