Korea Selatan Semakin Agresif Dan Menaikkan Suku Bunga Menjadi 3,25 Persen.

Bank Sentral Korea Selatan (BOK) memperketat kebijakan moneter dengan menaikkan 7-day reverse repo rate sebesar 25 basis poin menjadi 3,25 persen, level tertinggi sejak 2012.

Laporan yang dirilis Bank of Korea pada Kamis (24/11/2022) menunjukkan sikap hawkish yang dilihat pemerintah sebagai upaya melawan perlambatan pertumbuhan di tengah kenaikan inflasi yang kini meningkat tajam sebesar 5,7 persen. secara tahunan (y/y). , jauh dari ekspektasi para ekonom yang memperkirakan hanya 5,6 persen.

Langkah hawkish oleh bank sentral Korea Selatan mencerminkan ketakutan pembuat kebijakan akan kegagalan pasar kredit yang disebabkan oleh gagal bayar oleh pengembang milik negara setempat.

Kekhawatiran atas tekanan yang semakin memperlambat sektor ekonomi Korea Selatan ini mendorong Bank of Korea untuk kembali mengetatkan kebijakan moneter setelah Bank of Korea menaikkan suku bunga sebesar 275 basis poin pada Agustus tahun lalu dan 50 basis poin pada 2019 dua bulan sebelumnya. 2022. mengkompensasi tindakan Federal Reserve System dan menahan devaluasi mata uang yang dimenangkan.

Kenaikan suku bunga seperti itu diperkirakan akan berlanjut tahun depan, menurut jajak pendapat Reuters yang mengatakan Bank of Korea akan mengakhiri kenaikan suku bunga 3,50% pada akhir Maret.

“Ini berarti pengetatan moneter harus berlanjut hingga setidaknya Februari tahun depan, dan ini juga merupakan penjelasan teraman bahwa siklus pengetatan saat ini dapat berakhir pada kuartal pertama,” kata Paik Yun-ming, analis pendapatan tetap di Kyobo Securities.

Sementara pengetatan kebijakan moneter dapat memicu guncangan panas yang dapat membuat ekonomi Seoul berkontraksi tajam dari 2,1 persen menjadi 1,7 persen pada tahun 2023, Bank of Korea yakin langkah agresif tersebut dapat membantu memperlambat inflasi menjadi sekitar dua persen. .

“Kami pikir dengan pertumbuhan yang lebih lambat dan inflasi yang lebih rendah, ada peluang bagus bahwa ini akan menandai akhir dari siklus pengetatan bank sentral,” kata Gareth Leather, ekonom senior di Capital Economics untuk Asia.

Selain itu, won Korea Selatan dikatakan telah meningkat lebih dari 7 persen terhadap dolar setelah Bank of Korea menaikkan suku bunga.