Mempersiapkan Hyperconnectivity untuk Masa Depan Lebih Baik

Keberadaan hyperconnectivity untuk masa depan adalah salah satu upaya penyelarasan penggunaan teknologi dengan kehidupan manusia modern. Peranan internet dalam kehidupan yang semakin canggih sudah tidak bisa ditolak lagi.

Dari masa ke masa, teknologi akan terus melakukan perkembangan yang membuat kehidupan manusia semakin mudah. Internet memberikan dampak penting dalam menghubungkan manusia untuk berkomunikasi dari jarak jauh dalam waktu singkat.

8 Dampak Hyperconnectivity untuk Masa Depan

Teknologi informasi dan komunikasi menjadi hal penting yang berdampingan dengan kehidupan manusia masa kini. Namun, ada dampak tertentu ketika hyperconnectivity berlangsung di luar koridor semestinya.

Mudahnya, keadaan hiperkonektivitas dapat terlihat dari berlebihannya seseorang menggunakan media sosial dan internet. Contoh, ketika Anda terlalu aktif di media sosial, tetapi anti sosial di kehidupan nyata, maka kondisi ini disebut sebagai hiperkonektivitas.

Konektivitas secukupnya memberikan dampak positif untuk beradaptasi dengan kehidupan modern seperti sekarang. Namun, terlalu berlebihan menggunakan internet juga dapat memberikan dampak buruk terhadap masa depan,di antaranya adalah sebagai berikut ini:

1.      Menurunkan Kualitas Tidur

Dampak hyperconnectivity untuk masa depan adalah membuat kualitas tidur semakin menurun karena seharian penuh Anda sibuk dengan layar gadget. Ketika kualitas tidur buruk maka dampaknya berpengaruh pada segala aspek lainnya, terutama untuk kesehatan tubuh.

Stress karena tidak siap menghadapi aktivitas di dunia nyata menjadi salah satu bentuk kelebihan menggunakan internet. Sebenarnya selama kondisi tertentu, seperti covid kemarin internet menjadi sarana utama yang membuat ekonomi tetap bisa berjalan.

Namun, sayangnya orang-orang yang tidak bisa lepas dari penggunaan internet berlebih justru akan merusak pola tidurnya sendiri. Contoh sederhana, sekarang banyak orang mencari hp saat mau tidur atau saat bangun tidur sekalipun.

2.      Gangguan pada Penglihatan

Hal kurang baik dari dampak hyperconnectivity untuk masa depan lainnya adalah gangguan terhadap penglihatan atau mata. Bisa dampaknya berupa mata minus atau mata mengalami radiasi serta kelelahan yang membuat kinerja penglihatan terus berkurang.

Gangguan pada penglihatan secara sederhana masih bisa ditangani dengan relaksasi dan pijatan. Untuk permasalahan lebih serius membutuhkan konsumsi suplemen tertentu yang digunakan berdasarkan resep dokter spesialis mata.

Gangguan terhadap penglihatan ini membuat kegiatan sehari-hari akan terganggu dan pada akhirnya segala kegiatan tidak selesai dengan sempurna. Kerugian di kehidupan nyata terutama kesehatan mata menjadi alasan untuk menentukan batasan akses internet.

3.      Perkembangan Anak di Bawah Umur

Efek hyperconnectivity untuk masa depan anak dapat mengganggu tumbuh kembang sehingga anak kurang maksimal dalam pertumbuhannya. Yang sekarang sangat terlihat jelas adalah ketika anak mengalami permasalahan emosi karena terlalu sering menonton.

Selain itu permasalahan lebih serius lainnya adalah anak mengalami keterlambatan bicara dan motorik tidak sempurna karena tidak banyak bergerak. Sebelum terlalu parah, orang tua bisa membatasi penggunaan handphone pada anak sejak usia balita.

Jika memungkinkan untuk tidak memberikan gadget pada anak sama sekali maka seyogyanya hal tersebut bisa diterapkan juga. Sebelum semakin parah kerusakan pada anak, orang tua bisa mencegah dan mengatasi dengan berbagai cara sejak dini.

4.      Stimulasi Berlebih pada Otak

Dampak hyperconnectivity untuk masa depan adalah terlalu banyak berpikir tentang sesuatu yang belum pasti terjadi. Saat mengakses internet, ada banyak sekali informasi masuk dengan begitu cepat sehingga membuat otak kurang optimal bekerja.

Stimulasi berlebihan pada otak ini menjadi salah satu penyebab otak tidak bekerja maksimal atau bahkan burnout. Istilah burnout biasanya identik dengan dunia kerja, di mana perintah atasan diilustrasikan terlalu banyak, sementara tenaga pekerjanya sudah habis.

Kurang lebih seperti itu kondisi otak ketika menerima informasi berlebihan dari pemanfaatan internet. Banyak informasi bisa didapatkan, namun belum sempat mencari tahu lebih jauh terkait informasi tersebut, otak sudah menerima informasi baru pada waktu berdekatan.

5.      Menyebabkan Stress Berlebihan

Pada akhirnya, peranan hyperconnectivity untuk masa depan adalah memberikan efek stress karena otak tidak mampu mendalami semua informasi. Stress tidak selalu terjadi ketika Anda mengakses internet dalam waktu yang tepat atau sewajarnya.

Pembatasan penggunaan internet bisa dijadwalkan secara khusus agar kegiatan lainnya bisa terlaksana dengan efektif. Stress berlebihan pada akhirnya mempengaruhi mood selama seharian penuh yang membuat kontrol emosi juga tidak seimbang.

Stress berlebihan juga berpengaruh terhadap kecemasan yang membuat aktivitas harian jadi terganggu. Ketika tubuh tidak bisa menyelesaikan pekerjaan harian dengan baik maka dampaknya meluas ke kondisi ekonomi yang menjadi salah satu sebab kesejahteraan.

6.      Sulit Membedakan Privasi atau Bukan

Hal lain dari pemanfaatan hyperconnectivity untuk masa depan adalah kesulitan membedakan ranah pribadi dengan ranah yang bisa dikonsumsi publik. Sekarang karena adanya media sosial orang jadi bebas berbagi apapun yang terjadi kepada dirinya.

Untuk membangun pertemanan dengan orang baru, tentu hal tersebut bagus. Membagikan informasi yang sifatnya edukatif tentu bermanfaat untuk orang banyak, namun karena pemanfaatan media sosial berlebihan ini orang bisa lupa mana info yang sifatnya pribadi.

Segala sesuatu yang seharusnya menjadi konsumsi sendiri ikut dibagikan sampai pemilik akun lupa bahwa hal tersebut sensitif diketahui banyak orang. Contoh, sekarang permasalahan pribadi banyak diposting ke media sosial untuk mencari pembelaan.

7.      Permasalahan pada Sendi dan Otot

Dampak kurang baik lainnya dari hyperconnectivity untuk masa depan adalah menciptakan permasalahan untuk sendi dan otot. Ini biasanya karena pengguna perangkat terlalu lama duduk sehingga otot punggung sampai kakinya cenderung merasakan pegal.

Terlalu larut dalam pekerjaan, terlalu asyik bermain, atau terlalu lama menonton video dalam posisi yang sama dapat membuat otot dan sendi terasa kaku. Solusinya jika yang dilakukan adalah bukan hal mendesak atau penting maka segera tinggalkan.

Tapi, jika Anda melakukan kegiatan berulang dengan tujuan jelas maka buat jadwal setidaknya 10 menit dari 1 jam untuk peregangan. Tidak perlu jauh-jauh, Anda cukup berdiri dari tempat semula lalu lakukan gerakan sederhana untuk memastikan otot lemas.

8.      Dampak Terhadap Hubungan Sosial

Ini yang jadi dampak hyperconnectivity untuk masa depan sangat jelas, yakni hubungan terhadap kehidupan sosial di dunia nyata. Orang bisa aktif di dunia maya, tetapi biasanya kehabisan energi untuk aktif juga di dunia nyata.

Artinya, semakin sering orang berinteraksi di dunia maya maka interaksi sosialnya di dunia nyata akan sangat terganggu. Padahal sejatinya manusia hidup di dunia nyata yang membutuhkan interaksi riil satu sama lain, bukan interaksi fana di media sosial.

Peranan internet untuk mendukung kegiatan dan kehidupan manusia modern memiliki peran sangat penting. Namun, ketika penggunaannya berlebihan maka dampak buruknya akan terasa di segala aspek kehidupan yang terlihat dampaknya dari kehidupan sehari-hari.

Generasi muda zaman sekarang tidak bisa terlepas dari internet, selain untuk dikembangkan lagi juga untuk digunakan. Salah satu upaya untuk mencegah dampak kurang baik hyperconnectivity untuk masa depan adalah dengan membatasi penggunaan internet.