Gila ChatGPT, Inilah Cerita Tentang Cara Kerjanya Dan Dampak Penggunaan Aplikasi AI

Hanya dalam beberapa bulan sejak dirilis November lalu, aplikasi OpenAI ChatGPT berhasil menyita perhatian pengguna internet di seluruh dunia, di mana sekitar 13 juta pengguna mencoba mengakses ChatGPT setiap harinya.

Performa ini menjadikan ChatGPT sebagai aplikasi konsumen dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah.

Kehadiran ChatGPT bahkan mendorong sejumlah perusahaan teknologi mengembangkan aplikasi serupa.

Meski sejumlah negara memandang keberadaan ChatGPT sebagai alat propaganda yang dapat membodohi penggunanya dengan disinformasi dan manipulasi naratif, bukan berarti chatbot ini kurang peminat.

Menggunakan teknologi canggih OpenAI artificial intelligence (AI), kehadiran ChatGPT bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam menjawab soal dan menyelesaikan tugas, seperti menjawab soal ujian atau membuat cerita pendek ala penulis tertentu.

Keunggulan ini membuat OpenAI ChatGPT mirip dengan aplikasi asisten virtual dan chatbot layanan pelanggan karena memberikan respons alami dan berkualitas tinggi dalam percakapan.

Sejarah ChatGPT

Sebelum popularitas ChatGPT meroket, OpenAI terlebih dahulu membuat chatbot dengan tujuan membuat teknologi AI lebih aman dan bermanfaat bagi masyarakat.

Namun pada tahun 2018, OpenAI meluncurkan model GPT (Generative Pretrained Transformer), yang menjadi salah satu model bahasa AI paling populer saat itu.

Seiring berjalannya waktu, model open AI terus mengembangkan kecanggihan teknologinya hingga hadirnya GPT-3 yang merupakan cikal bakal terciptanya ChatGPT.

ChatGPT sendiri diluncurkan pertama kali pada tahun 2020 dengan memanfaatkan umpan balik pengguna untuk melakukan sejumlah peningkatan.

Ini termasuk peningkatan objektivitas, keterampilan matematika tambahan, kemampuan untuk berhenti merespons, kemampuan untuk melihat percakapan sebelumnya, dan banyak lagi.

Beginilah cara kerja ChatGPT

Berdasarkan informasi yang diberikan di situs resmi OpenAI, informasi ChatGPT diperoleh karena mereka menyematkan model AI dalam Reinforcement Learning from Human Feedback (RLHF).

Sistem ini kemudian meningkatkan kinerja ChatGPT dibandingkan dengan teknologi lainnya.

Untuk mengakses aplikasi ini, pengguna dapat mengikuti tautan resmi ke situs web ChatGPT, setelah itu mereka akan diminta untuk mendaftar dengan akun OpenAI atau masuk.

Jika belum memiliki akun, pengguna dapat mendaftar terlebih dahulu dengan akun Google atau akun Microsoft.

Saat mendaftar, pengguna diminta memasukkan data yang diminta, setelah itu layanan ChatGPT memverifikasi akun melalui pesan email.

Efek Positif Kehadiran di Obrolan GPT

Kemunculan ChatGPT dipandang sebagai teknologi yang mampu memukau banyak orang, karena layanan ini memiliki sejumlah keunggulan yang tidak dimiliki oleh aplikasi lain, antara lain:

Kecepatan respon respon

ChatGPT dikatakan mampu menghasilkan respons cepat namun berkualitas tinggi yang serupa dengan asisten virtual dan chatbot layanan pelanggan.

Perbedaannya adalah ChatGPT dapat menjawab pertanyaan yang lebih relevan. Karena ChatGPT dapat belajar dan beradaptasi secara dinamis berdasarkan data baru.

Manfaat tersebut membuat layanan ini sangat digemari di masyarakat.

multitasking

Selain menjawab jawaban, ChatGPT juga dapat melakukan banyak tugas sekaligus dan merupakan alat yang fleksibel untuk berbagai keperluan.

Dengan kemudahan tersebut, aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai hal dalam waktu yang bersamaan.

Basis data yang luas

ChatGPT dilatih tentang jutaan teks dari Internet dari sistem pembelajaran yang mendalam, sehingga layanan ini memiliki pengetahuan luas tentang berbagai topik.

Berkat keunggulan ini, aplikasi dapat memahami banyak hal dan memberikan jawaban yang terkini dan akurat untuk setiap pertanyaan.

Konsekuensi Negatif Kehadiran ChatGPT

Selain kelebihan, ChatGPT juga memiliki beberapa kekurangan yang harus diperhatikan oleh penggunanya, seperti:

Jawaban Bias

Karena ChatGPT dilatih pada data Internet, dalam beberapa kasus platform tidak dapat membedakan fakta dari opini.

Ada kekhawatiran bahwa respons yang bias ini mungkin merupakan informasi yang salah bagi pengguna.

Diperlukan jaringan internet

Untuk menjalankan ChatGPT, pengguna harus memiliki jaringan internet yang stabil agar ChatGPT dapat bekerja secara maksimal.

Jika pengguna hanya terhubung ke internet yang buruk, ChatGPT akan menampilkan banyak kesalahan.

menyebabkan pengangguran

Kehadiran layanan teknologi kecerdasan buatan seperti ChatGPT akhir-akhir ini memunculkan ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK).

Prediksi ini diungkapkan oleh MLIV Pulse Research Institute. Laporan tersebut menunjukkan bahwa hingga dua pertiga dari 292 karyawan mulai khawatir pekerjaan mereka dapat digantikan oleh kecerdasan buatan.

“Ada perang AI yang sangat menarik antara perusahaan teknologi,” kata Wendy Hall, profesor ilmu komputer di University of Southampton, kepada Bloomberg TV.

Meskipun tidak semua departemen dapat digantikan oleh teknologi AI, dengan memasukkan model model AI ke dalam Human Feedback Reinforcement Learning (RLHF), beberapa pekerjaan dapat dengan mudah diotomatisasi dengan teknologi AI.

Ini termasuk menulis teks, menerjemahkan bahasa, menggambar dalam komunikasi manusia tentang berbagai topik.