Google Merilis Pesaing ChatGPT Sundar Pichai Yang Dikritik Netizen Dan Mantan Karyawan

CEO Google Sundar Pichai mendapat kecaman dari netizen setelah Google meluncurkan mesin pencari atau chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) yang mirip dengan ChatGPT milik OpenAI.

Dirilis awal pekan lalu, Brad sengaja dirancang oleh Google sebagai layanan chatbot kecerdasan buatan (AI) yang mengingatkan pada pesaingnya ChatGPT.

Alih-alih mendapat pujian, Google meluncurkan pesaingnya ChatGBT yang menuai kritik dari warganet yang merupakan mantan karyawan Google.

Peluncuran yang terkesan terburu-buru dan tidak matang ini membuat layanan tersebut menjadi kesalahan fatal saat Sundai pertama kali diresmikan ke publik pada akhir pekan lalu.

Dalam video demo peluncuran Brad, diunggah oleh Google ke Twitter, seorang pengguna terlihat bertanya kepada Bard, “Penemuan Teleskop Luar Angkasa James Webb baru apa yang dapat saya ceritakan kepada putra saya yang berusia 9 tahun?”

Setelah diberikan pertanyaan, Bard memberikan jawaban menggunakan beberapa poin, sayangnya jawaban Brad tidak valid.

Hal ini menyebabkan pengguna Internet percaya bahwa teknologi Google ini mungkin menyebarkan informasi yang tidak akurat.

Dengan gambar meme yang diunggah ke platform Twitter, netizen mulai mengkritik CEO Google tersebut, menyebut teknologi Pichai sebagai produk gagal untuk menyebarkan berita bohong.

“Sundar yang terhormat, peluncuran dan PHK Bard dilakukan dengan tergesa-gesa, sehingga teknologi yang disematkan menampilkan informasi yang salah,” bunyi meme tersebut, yang menyertakan foto Pichai.

Selain cuitan netizen, mantan karyawan Google yang menjadi korban PHK juga turut menerbitkan meme satir.

Setelah memposting meme yang menampilkan aktor Nicolas Cage, mantan karyawan Google men-tweet: “PHK 12.000 orang meningkatkan saham sebesar 3 persen, tetapi presentasi AI yang tergesa-gesa menurunkan saham perusahaan sebesar 8 persen.”

Google belum mengomentari kehancuran teknologi Bard, tetapi dampak dari kehancuran itu adalah saham Google kehilangan hampir $100 miliar dalam satu hari.

Bahkan kesalahan Brad dapat merusak reputasi perusahaan sebagai layanan teknologi kecerdasan buatan yang kurang akurat dan tidak sempurna, kata Mashable seperti dikutip.