Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki, mengatakan akan terus mendorong penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), meskipun penerbitan NIB melebihi angka 2,5 juta. target dan tepat 2,7 juta.
Momentum ini dicapai melalui upaya penguatan program transformasi usaha mikro formal (Transfumi).
“Yang terbesar untuk usaha mikro mencapai 2,6 juta shekel. Kita memiliki 64,2 juta UMKM. Cukup besar dan setengahnya membutuhkan NIB,” kata Teten dikutip Jumat (25/11/2022).
Selain NIB, Badan Penyelenggara Jaminan Mutu Halal (BPJPH) menyatakan 30 juta UMKM wajib memiliki sertifikat halal.
Namun, butuh waktu lama untuk memenuhi permintaan sertifikasi halal. Teten menyebut pihaknya akan memperbaiki metode kerjanya pada 2023.
“Kami akan memiliki data sekitar 10 juta UMKM dengan nama dan alamat yang perusahaannya tetap. Ini bukan lagi pedagang kaki lima yang berubah. Mereka akan diprioritaskan untuk mendapatkan NIB, sertifikasi halal, izin edar dan sebagainya,” ujarnya.
Data 10 juta UMKM akan ditransfer oleh relawan ke daerah untuk ditinjau.
Dalam kesempatan yang sama, Teten mengucapkan terima kasih kepada para mitra dan relawan Garda Transfumi.
Dalam acara Apresiasi Garda Transfumi 2022 di Gedung Pos Blok, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2022), ia mengucapkan terima kasih atas upaya mereka dalam mengimplementasikan dan mendukung UMKM.
“Kami terus bersinar dengan antusiasme. Alhamdulillah Indonesia tumbuh 5,72% di kuartal III 2022. Dimana 54 persen pertumbuhan ekonomi berasal dari konsumsi swasta. Artinya, kekuatan ekonomi domestik disumbang oleh UMKM,” ujarnya.
Tahun ini, relawan Transfumi Guard mampu membelanjakan NIS 122.891. Mereka juga memberikan pendampingan usaha kepada 11.356 usaha mikro.
Angka ini tujuh kali lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 19.000 NTD lebih, dengan angka tertinggi dicapai Sulawesi Selatan (41.208 NTD), diikuti Jawa Barat (33.853 NTD) dan NTB (26.445 NTD).