Sejak kemunculannya yang mengejutkan pengguna internet di seluruh dunia, sejumlah perusahaan teknologi, termasuk Spotify, mulai bersaing memperebutkan kecanggihan fitur pintar ChatGPT.
Melalui layanan barunya yang diberi nama “DJ”, aplikasi streaming musik Spotify mencoba menampilkan kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) dari Sonantic yang dipadukan dengan fitur personalisasi yang menjadi “inti” dari layanan Spotify.
Dengan perpaduan tersebut, fungsi Spotify DJ berhasil berperan sebagai asisten pribadi yang dapat membuat playlist atau playlist berdasarkan selera musik yang sedang populer atau musik terbaru yang sesuai dengan selera pengguna.
Setelah lagu dimainkan secara otomatis. Pengguna dapat meninggalkan umpan balik pada daftar putar yang disediakan oleh layanan DJ. Jika pengguna tidak menyukai lagu yang diputar, mereka dapat mengklik tombol DJ untuk menyegarkan daftar putar.
Selain itu, menurut The Verge, DJ juga bisa mengomentari lagu dan artis yang disukai pengguna.
“DJ buatan di saku Anda sangat pandai mengenali selera musik Anda sehingga bisa memilih apa yang Anda mainkan,” kata Spotify dalam pengumuman yang diposting Kamis (23 Februari 2023).
Menurut Spotify, memiliki kekuatan teknologi kecerdasan buatan merupakan bentuk dukungan bagi editor musik, pakar, penulis, dan penjaga data. Dengan cara ini, mereka dapat memperluas pengetahuan mereka tentang industri musik.
Demam Obrolan GPT
Selain Spotify, banyak perusahaan teknologi baru-baru ini mencoba peruntungan dengan merilis aplikasi berbasis perangkat kecerdasan buatan.
Seperti Google yang meluncurkan mesin pencari atau chatbot bertenaga AI bernama Bard. Seperti pesaingnya ChatGPT, Bard menggunakan data Google untuk menyederhanakan pengalaman pengguna.
Namun, saat membuatnya, Brad menggunakan banyak teknologi AI dari seri LaMDA (model bahasa untuk aplikasi percakapan). Manfaat ini diharapkan membuat aplikasi Bard lebih akurat dalam memberikan informasi bentuk, lokasi, dan waktu.
“Bard berusaha menggabungkan luasnya pengetahuan tentang dunia dengan kekuatan, kecerdasan, dan kreativitas model bahasa kita yang lebih besar. [Alat] ini menarik informasi dari web untuk memberikan jawaban yang segar dan berkualitas tinggi, ”kata Sundar Pichai, CEO Alphabet, dalam sebuah posting blog.
Tak mau kalah, Microsoft juga mengumumkan perilisan chatbot berbasis kecerdasan buatan bernama Bing, yang mirip dengan ChatGPT.
Dalam pengumumannya, Microsoft menjelaskan bahwa layanan Bing telah terintegrasi dengan teknologi GPT 3.5 dari OpenAI, perusahaan dibalik ChatGPT.
Dengan tingkat kecanggihan tersebut, Bing nantinya akan berperan sebagai pembantu untuk membantu pengguna mencari informasi atau memasukkan berbagai pertanyaan untuk menemukan berbagai informasi yang mereka butuhkan, mirip dengan ChatGPT.
Terlepas dari itu, Microsoft mengatakan bahwa model AI yang digunakan oleh Bing lebih kompleks daripada ChatGPT, karena Bing dikatakan mampu memberikan jawaban yang lebih detail atau informasi terkini.