Teten Masduki: KUR Klaster Tawarkan Peluang Upgrade Bagi Pelaku UMKM

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masdouki mengatakan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster memberikan berbagai layanan dukungan kepada UMKM.

Ini meningkatkan peluang mereka untuk naik ke tingkat perusahaan yang lebih tinggi.

Klaster KUR, menurut Teten, memberikan peluang pendanaan KUR bagi kelompok usaha, dengan maksimal Rp 500 juta per unit.

“Kluster KUR juga memperkuat kemitraan antara UMKM dengan perusahaan besar dengan menempatkan UMKM dalam rantai pasok industri sehingga dapat meningkatkan keterampilan manajemen usaha, meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan kemampuan UMKM untuk melakukan modernisasi,” kata Teten Masduki, penanggung jawab pengalihan Klaster KUR dan penyaluran dana oleh Badan Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) di Istana Negara, Senin (19/12/2022).

Terkait implementasi kluster KUR, Teten mengatakan sangat penting bagi Indonesia terutama untuk mempererat kemitraan antara perusahaan besar dan kecil.

Pasalnya, saat ini UKM yang terhubung dengan rantai pasokan industri di Indonesia hanya 7 persen yang terhubung dengan rantai pasokan global, hanya 4 persen.

Dia mencontohkan Vietnam yang rantai pasok industrinya sudah mencapai 26 persen.

“Oleh karena itu, sangat penting bagi kami untuk memperluas laju klaster untuk memperkuat kemitraan antara perusahaan besar dan kecil,” ujar Teten.

Selain itu, Teten juga mengatakan klaster KUR biasanya menyasar kelompok usaha yang melibatkan mitra usaha perkebunan skala kecil, perikanan skala kecil, peternakan skala kecil, usaha UMKM, serta kelompok usaha yang menghasilkan produk lokal dari bahan baku lokal. material dan perusahaan lain.

Selama ini kluster KUR dilaksanakan di sektor pertanian, dan kali ini akan diterapkan ke badan UMKM di sektor lainnya. UMKM yang terhubung dengan e-commerce juga dapat memanfaatkan klaster KUR.

“Ini bisa menjadi solusi bagi usaha mikro dan kecil yang terkendala masalah keamanan kredit. Di tempat lain, kami terus mendorong pemangku kepentingan UMKM untuk menggunakan aplikasi digital dalam pelaporan keuangannya,” kata Teten.