Apple Akan Menginvestasikan $700 Juta Untuk Mempercepat Manufaktur IPhone Pindah Dari China Ke India

Pabrik Apple Foxconn berencana menginvestasikan $700 juta untuk mempercepat migrasi atau relokasi pabrik perakitan ponsel iPhone barunya dari Zhengzhou China ke wilayah Karnataka di India.

Rencana tersebut diungkapkan setelah mitra dan investor mendesak Apple untuk mulai merelokasi fasilitas manufaktur untuk mengurangi ketergantungannya pada negara China.

Padahal pabrik iPhone Zhengzhou China telah memberikan kontribusi penjualan yang cukup fantastis setelah 200.000 pekerja melakukan eksodus massal karena berbagai tekanan mulai dari aturan lockdown yang ketat hingga perselisihan yang memanas antara pemerintah China dan Amerika.

Pabrik Foxconn di China secara bertahap mulai mengalami penurunan produksi hingga produksi turun dan keuntungan terus turun menjadi $1 miliar. Pasalnya, ia gagal meningkatkan produksi seri iPhone 14 pada 2022.

Khawatir tekanan ini akan berarti kerugian yang lebih besar bagi Apple, Apple berencana memindahkan sebagian kapasitas produksinya ke wilayah dengan tenaga kerja lebih murah, seperti India.

Kompleks produksi direncanakan akan dibangun di atas lahan seluas 300 hektar di dekat Bandara Bangalore, yang terletak di ibu kota negara bagian Karnataka, India.

Selain memproduksi ponsel iPhone, pabrik baru ini juga akan memproduksi suku cadang kendaraan listrik Apple.

Relokasi pabrik ini seharusnya tidak hanya meningkatkan pertumbuhan penjualan Apple di tahun-tahun mendatang, tetapi juga menciptakan lapangan kerja yang lebih besar.

Bloomberg memperkirakan kantor baru Apple akan mempekerjakan total 100.000 karyawan.

Ini bukan pertama kalinya Apple memperluas produksi karena beberapa pemasok produk Apple seperti Wistron dan Pegatron memperluas kehadiran mereka di India untuk memproduksi komponen produk seperti iPad, AirPods, MacBook, dan pengisi daya Apple secara lokal.