Untuk berinvestasi di pasar saham, seseorang membutuhkan modal sekurang-kurangnya 5 juta rupiah. Namun, sebaiknya jika anda baru memulai trading saham, setidaknya anda memiliki dana senilai 10 juta rupiah. Salah satu alasannya yaitu untuk memperhitungkan biaya transaksi, yang mulai dari biaya pembukaan rekening, biaya transfer dana, biaya perubahan, maupun biaya administrasi lainnya. Dengan modal yang cukup besar, para investor juga bisa melakukan diversifikasi dana, yaitu dengan menyebar investasi ke berbagai saham dengan perhitungan yang proporsional. Hal ini akan mengurangi risiko secara signifikan.
Rencana modal awal merupakan bagian penting dari proses trading saham. Meskipun banyak trader saham yang berpengalaman tetap membutuhkan rencana modal awal yang tepat agar trading saham mereka sukses. Tanpa ini, pemula akan lebih berisiko untuk mengalami kerugian. Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa kamu ikuti untuk membuat rencana modal awal yang tepat untuk memulai trading saham.
1. Pertimbangkan sejumlah biaya. Sebelum memulai trading saham, pastikan kamu sedang mempertimbangkan berbagai biaya yang mungkin kamu hadapi seperti biaya trading, biaya administrasi, dan biaya pajak.
2. Tentukan tujuan trading. Setelah mengetahui jumlah biaya yang mungkin kamu perlukan, tentukan tujuan trading kamu. Apakah kamu ingin meningkatkan kekayaan jangka panjang, mendapatkan pendapatan tambahan, atau hanya berisiko dengan modal yang sangat kecil? Tentukan lebih spesifik alasan kenapa kamu trading saham dan pastikan modal yang diinvestasikan tidak melebihi batas yang kamu sudah tentukan.
3. Jumlah investasi. Jumlah investasi harus disesuaikan dengan tujuan trading kamu. Kamu dapat masuk trade dengan skala kecil untuk mencoba dulu platform trading, atau trading dengan lebih banyak modal, tergantung pada tujuan trading kamu dan kemampuan kamu untuk berisiko.
4. Gunakan jurnal trading. Jurnal trading bisa sangat berguna dalam menganalisis trading saham. Dengan mencatat setiap kegiatan trading yang kamu lakukan, kamu bisa menghindari kesalahan dan membuat rencana trading yang lebih baik.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu akan lebih siap untuk trading saham dengan rencana modal awal yang tepat. Penting untuk diingat bahwa trading saham adalah investasi jangka panjang, jadi rencana modal awal sebaiknya dibuat dengan hati-hati.
Wajib atau Opsional: Berinvestasi dalam Saham Berkualitas
Berinvestasi dalam saham berkualitas secara efektif merupakan cara ampuh bagi para investor untuk memperoleh keuntungan yang optimal di masa depan. Saham berkualitas berjalan pada saat pasar sedang melemah sehingga membuktikan bahwa investasi ini mampu memberikan keuntungan yang tahan lama.
Untuk memahami bagaimana menentukan saham berkualitas, investor perlu melakukan analisis fundamental atau teknis yang komprehensif dari saham yang berpotensi di negara demi mengetahui rasio harga terhadap pendapatan, rasio penjualan, margin keuntungan, rendahnya hutang, dan lain sebagainya. Investor juga dapat menggunakan alat lain seperti analisis bandarmologi untuk menilai kinerja saham sebelum berinvestasi.
Selain itu, investor juga perlu memperhitungkan tujuan berinvestasi mereka. Jika investor ingin mendapatkan dividen, ia harus menemukan saham yang membayar dividen yang tinggi. Jika investor berinvestasi untuk meningkatkan kekayaan jangka panjang, maka dia harus mencari saham yang harganya tumbuh secara konsisten.
Ini penting untuk diingat bahwa sukses dalam berinvestasi di saham berkualitas tidak terjadi dengan sendirinya. Investor harus fokus dalam melakukan analyze pasar saham, memelihara portofolio secara teratur, dan menetapkan tujuan berinvestasi yang realistis.
Cara Menentukan Biaya Trading Saham untuk Pemula
Pemilik saham pemula dapat merasa bingung tentang biaya yang harus mereka keluarkan untuk berdagang saham. Prosesnya memiliki kemungkinan berbagai biaya yang perlu dipertimbangkan, termasuk biaya perdagangan tunggal, biaya rutin, dan biaya berlangganan platform trading. Namun, ada juga tindakan-tindakan yang menghasilkan penghematan.
Pertama, bagi para pemula, gunakanlah platform trading dengan biaya transaksi saham yang relatif rendah. Dengan larangan pemungutan uang biaya penuh pada perdagangan saham di Indonesia sejak Oktober 2019, banyak platform trading yang menawarkan biaya transaksi saham yang jauh lebih rendah, bahkan gratis.
Kedua, carilah platform yang menawarkan diskon yang berbeda-beda tergantung pada jumlah saham yang diperdagangkan. Misalnya, jika Anda memasukkan daftar saham yang sulit diperdagangkan, Anda mungkin akan harus membayar biaya tambahan. Begitu juga, biaya jumlah saham tinggi mungkin lebih rendah atau lebih tinggi daripada beberapa saham.
Ketiga, lakukanlah penelitian tentang biaya berlangganan platform trading. Platform trading memiliki jenis biaya langganan yang berbeda-beda, jadi pastikanlah Anda melihat apa yang sebenarnya Anda butuhkan sebelum memutuskan platform apa yang akan Anda gunakan.
Keempat, pastikanlah Anda membayar untuk layanan yang istimewa. Sebagian besar platform trading yang ditawarkan di Indonesia memiliki berbagai alat dan layanan yang ditawarkan untuk mendukung transaksi saham. Lakukanlah penelitian tentang yang Anda butuhkan dan yang ditawarkan oleh platform tersebut sebelum menghubungi mereka, menghindari mengambil jalan keluar yang tidak diperlukan.
Biaya trading saham, dari per bank saham atau platform trading, pastilah merupakan pertimbangan utama bagi setiap pemilik saham pemula. Dengan membuat rencana dan melakukan sedikit penelitian, keputusan yang aman dan berhemat dapat dibuat.
Cara Memotong Resiko ketika Memulai Trading Saham
Para trader saham berpengalaman tahu betapa pentingnya memotong resiko ketika mereka memulai trading saham. Mengelola risiko dapat memastikan resiko yang ditanggung sesuai dengan toleransi trader.
Berikut langkah-langkah yang dapat diambil untuk memotong resiko ketika memulai trading saham:
1. Memahami Pasar dan Investasi
Sebelum melakukan trading saham, disarankan untuk mempelajari seluk-beluk pasar saham. Hal ini termasuk mengidentifikasi produk yang ditradingkan, menyimak berita saham, memahami dinamika pasar, dan memahami komponen fundamental bagi saham.
Selain memahami pasar saham, trader juga disarankan untuk menyesuaikan strategi dengan komitmen mereka. Sedapat mungkin investor harus memilih produk yang terkait dengan tujuan keuangan dan kesulitan trading mereka.
2. Membuat Rencana Dan Melihat Proyeksi Dampak Risiko
Rencana trading harus mencakup rencana investasi, rencana manajemen uang, dan strategi jangka pendek-dan jangka panjang. Selain itu, rencana trading seharusnya memantau perilaku pasar sebelum masuk pasar, mempromosikan tujuan keuangan trader dan menyiapkan exit strategi untuk setiap aset.
Ketika merencanakan trading saham, trader juga disarankan untuk menyelidiki proyeksi dampak risiko. Mereka harus mempertimbangkan pengaruh kondisi ekonomi, keadaan pasar, dan situasi politik saat ini.
3. Menggunakan Leverage Dengan Bersikap Black
Hal ini penting karena manajemen risiko bertujuan untuk memperkecil risiko secara berkelanjutan. Leverage adalah aset yang disediakan oleh broker yang dapat digunakan trader untuk meningkatkan potensi keuntungan atau kerugian. Leverage tidak semestinya disarankan untuk pemula, akan tetapi para trader ahli dianjurkan untuk menggunakannya dengan berhati-hati.
4. Mencari Tanggung Jawab Dalam Investasi
Pada akhirnya, kontrol risiko bertujuan untuk mengurangi kerugian. Alih-alih berspekulasi, trader harus bertanggung jawab atas trading mereka. Oleh karena itu, para trader saham disarankan untuk trading secara konservatif dan mencari peluang meskipun potensi kerugian tetap dapat terjadi.
Para trader dapat mengurangi risiko ketika trading saham jika mereka memahami pasar dan kebutuhan investasinya, membuat rencana dan melihat proyeksi dampak resikonya, menggunakan leverage dengan bijaksana, dan mencari tanggung jawab dalam investasi mereka. Sementara memang tidak mungkin untuk menghilangkan risiko dari trading saham, beberapa strategi yang telah disebutkan bisa mengurangi risiko dalam trading saham.
Kesimpulan
Modal awal trading saham adalah aspek penting dalam berinvestasi dalam pasar saham. Hal terpenting untuk diingat adalah bahwa jumlah modal yang Anda investasikan haruslah sepadan dengan seberapa sering Anda akan bertransaksi dan berinvestasi. Modal awal juga harus berimbang dengan toleransi risiko yang Anda miliki. Jika Anda tidak dapat mengambil risiko lebih lanjut, Anda mungkin perlu meningkatkan jumlah modal awal.