Huawei, Market Leader di Pasar Antena 5G

Huawei sepertinya akan tetap menjadi leader di pasar base station antenna, baik untuk teknologi 4G maupun 5G.

Hal ini diikuti dengan perkembangan positif dari teknologi 5G yang sudah diuji coba dengan sukses di berbagai negara. Tahun lalu saja, Korea Selatan telah membangun 90.000 base station 5G, sedangkan Tiongkok sudah memiliki 130.000 base stasion 5G.

Kepopuleran 5G tentu saja akan berdampak pada permintaan antena. yang akan menjadi komponen yang sangat penting bagi penerapan 5G.

Dalam analisisnya baru-baru ini, ABI Research menyatakan perusahaan lain yang termasuk dalam lima besar penguasa pangsa pasar antena dunia adalah: CommScope, Kathrein Mobile Communication, Rosenberger, dan ACE Technologies.

Bersama dengan Huawei, kelima vendor ini menguasai lebih dari 70% dari total pasar base station antenna secara global.

Kinerja jaringan 5G tentu saja sangat tergantung pada kualitas antenanya, dan ABI Research memperkirakan akan tejadi peningkatan permintaan jumlah pesanan untuk port antena, mulai dari yang 6, 8, 10 hingga 16 port.

Untuk menyiapkan kehadiran teknologi 5G, sebagian besar vendor antena telah merilis antena Active-Passive mereka. Konfigurasi ini memungkinkan array antena aktif atau Massive-Multiple Input Multiple Output (m-MIMO) untuk digunakan dengan array antena pasif secara bersamaan.

M-MIMO adalah kunci untuk mencapai peningkatan kapasitas dan kecepatan yang lebih tinggi dari teknologi 5G. Namun, tantangan, seperti wilayah yang terbatas dan kesulitan untuk memperoleh areal pembangunan baru, mengharuskan vendor untuk mengembangkan ide inovatif dalam penerapan 5G.