Indonesia Pimpin ASEAN 2023, BNI Dorong Perbankan Internasional

Dengan resminya Indonesia menjadi Keketuaan ASEAN pada tahun 2023, posisi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara menjadi semakin strategis.

Indonesia juga bertekad untuk mengarahkan kerja sama antar negara yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi regional untuk kepentingan masyarakat Asia Tenggara.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., atau BNI sebagai bank milik negara, telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 melalui kerja sama bisnis di kawasan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memuji inisiatif BNI menjalin kerja sama di bidang keuangan.

BNI telah mengimplementasikan Local Currency Transaction (LCT) yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia dan negara mitra terhadap mata uang tertentu sekaligus memperkuat stabilitas sistem keuangan kawasan.

Bahkan, Retno memuji kerja sama bilateral BNI dengan Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand untuk kerja sama pembayaran digital (QR code).

Sebagai bank global yang berbasis di Indonesia, BNI dapat melihat peluang bisnis di bawah Presidensi ASEAN pada tahun 2023 untuk melanjutkan pertumbuhan secara luas, ujarnya.

Pemerintah melalui Departemen Luar Negeri juga siap memberikan dukungan agar BNI dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lebih banyak berbisnis di luar negeri.

“Misi BNI adalah mencari peluang, terutama pada masa Presidensi ASEAN tahun 2023. Silakan lakukan yang terbaik. Jika pemerintah perlu membuat segalanya lebih mudah, kami di sini untuk membantu. Departemen Luar Negeri sudah bermitra dengan BUMN, yaitu BUMN Go Global, artinya kita membantu BUMN lebih banyak memproduksi. Insya Allah BNI akan terus berkembang ke depannya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Eksekutif BNI Roike Tumilaar mengatakan peristiwa geopolitik global dan kebijakan moneter ekonomi global dapat menekan aktivitas perbankan.

Melihat peluang yang ada, menurutnya masih banyak area yang perlu dikembangkan perusahaan melalui interaksi antar segmen, sinergi antar divisi dan divisi, serta kerjasama dalam berbisnis.

“Kondisi ekonomi global akan semakin menantang di tahun 2023. Namun, kami tetap optimis semuanya bisa dilalui dengan penuh kesiapan dan kehati-hatian,” kata Roike.