Jumlah pengguna aktif Instagram dilaporkan meningkat 2 miliar. Jumlah ini meroket di tengah tantangan penurunan pendapatan yang memengaruhi sejumlah mitra meta.
Dengan akuisisi Meta senilai $1 miliar, Instagram yang diluncurkan pada Oktober 2018, berhasil menjadi salah satu jejaring sosial yang dapat tumbuh pesat dan mengungguli platform digital lainnya.
Bahkan setelah mengglobal, kehadiran Instagram mampu mencuri perhatian 25.000 pengguna dalam hitungan hari. Meskipun telah menjadi platform media sosial paling populer di dunia, itu tidak serta merta membuat Instagram senang.
Sebaliknya, platform besutan Meta ini terus memperkenalkan serangkaian pembaruan baru untuk memanjakan pengguna, salah satunya adalah pengenalan fitur algoritma yang dapat membantu pengguna menemukan konten menarik sesuai topik yang mereka sukai.
Tak hanya itu, menurut Bloomberg, baru-baru ini Instagram juga meluncurkan fitur bernama Reels yang dapat membantu pengguna menceritakan kisahnya melalui video pendek.
Serangkaian pembaruan ini dilakukan oleh Meta dan memanfaatkan berbagai foto dan video yang relevan di industri jejaring sosial.
Namun, mengungguli kompetitor lain seperti ByteDance Ltd milik TikTok yang saat ini masih di angka 1,46 miliar pengguna.
Meta dijadwalkan untuk terus meluncurkan sejumlah fitur baru yang dapat meningkatkan jumlah pengguna harian, membuat layanannya semakin unggul dari basis pengguna Facebook saat ini sebesar 2,96 miliar.
Selain itu, Meta berharap platform media sosial buatannya dapat meningkatkan pendapatan perusahaan yang berfluktuasi dalam beberapa tahun terakhir, dengan meningkatkan layanan.
Diterbitkan pada kuartal ketiga tahun 2022, Meta masih mampu mencatat pendapatan $27,7 miliar, sedikit di atas perkiraan rata-rata analis, yang pada saat itu memproyeksikan pendapatan $27,4 miliar.