TelkomselMemperluas Implementasi Sistem Operasional Robotik

Operator seluler Telkomsel mendorong investasi teknologi melalui aplikasi otomatisasi proses seperti Robotic Process Automation (RPA) untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan.

Strategi ini bertujuan untuk mendorong munculnya inovasi produk dan layanan digital yang lebih customer-centric sekaligus mempercepat transformasi digital.

Direktur IT Telkomsel Bharat Alva mengatakan, untuk mencapai transformasi korporasi yang komprehensif, perusahaan fokus pada penerapan teknologi sistem otomasi terintegrasi yang terbukti mampu meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas dengan menciptakan solusi digital customer-centric yang inovatif.

Implementasi Robotic Process Automation (RPA) di Telkomsel diawali dengan Opportunity Assessment (OA) untuk menggali potensi proses operasional yang dapat diotomatisasi.

Seluruh proses operasional yang melalui tahapan OA selanjutnya akan masuk ke tahapan Bot Delivery & Technology Implementation atau implementasi pengembangan sistem robot.

Hingga akhir tahun 2023, Telkomsel telah berhasil mengimplementasikan OA untuk lebih dari setengah total departemen internalnya dan secara konsisten memproduksi kapal dengan tingkat utilisasi bulanan yang tinggi.

Selain fokus pada implementasi robotika, melalui Automation Center of Excellence, Telkomsel juga terus melakukan serangkaian kegiatan pengembangan dengan tujuan meningkatkan kemampuan karyawan perusahaan untuk lebih memahami, menemukan potensi, menggali inovasi. , mengarah pada penerapan sistem RPA beton yang mandiri dan terintegrasi. .

Melalui kegiatan seperti Automation Bootcamp, karyawan diajak untuk belajar tentang pengembangan sistem robot dari perspektif bisnis operasional dan teknis. Kegiatan ini menghasilkan 21 karyawan yang dipilih dan disetujui sebagai pengembang lepas.

Kegiatan lainnya, seperti Lomba Ide Perahu, menantang karyawan untuk secara kreatif mengajukan ide untuk mengimplementasikan RPA dan beberapa ide otomasi terbaik.

Pesatnya implementasi sistem robotik dalam operasional perusahaan telah dirasakan di sejumlah unit kerja, seperti pada fungsi kerja Finance dan Procurement untuk mendukung proses Procurement-to-Pay sebagai skema value chain yang terintegrasi.

Sistem RPA dapat digunakan sesuka hati dengan memicu mekanisme robot untuk mengelola proses di seluruh bisnis. Alhasil, permintaan dari unit kerja terkait dapat diproses lebih cepat dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi oleh pihak kapal.

Beberapa bot juga telah diterapkan di unit kerja Marketing untuk mengumpulkan katalog harga pasar harian, memantau kampanye pemasaran yang dilakukan dan memastikan efektivitasnya, mengelola distribusi dan inventaris produk.