Aplikasi Kasbon Karya Anak Bangsa Siap Bantu Karyawan Yang Membutuhkan Dana

JAKARTA – Di era digitalisasi, persaingan para startup khususnya di bidang Financial Technology (Fintech) semakin meningkat.

Tak heran jika banyak bentuk aplikasi jasa keuangan bermunculan seiring dengan revolusi digital dengan mengimplementasikan aplikasi berbasis Earned Wage Access (EWA) atau bahasa umum yang sering dipahami oleh masyarakat Indonesia secara umum yaitu digital cash.

Vinmo adalah salah satu aplikasi berbasis EWA yang disediakan oleh Kristoforus Giovanni.

“Saya melamar EWA berdasarkan pengalaman saya sebagai karyawan dan profesional HR di sebuah perusahaan dan banyak karyawan ingin mendapatkan uang karena berbagai kebutuhan mendesak.

Apalagi kalau tanggalnya sudah tua, tapi ada regulasi dan birokrasi perusahaan yang memakan waktu lama untuk menghimpun dana, meski disetujui atasan, karena perusahaan bisa saja memiliki keterbatasan finansial atau cash flow,” kata Kristoforus, Rabu (23). ..

Ia mengatakan, aplikasi EWA merupakan bagian dari peningkatan kesejahteraan tenaga kerja Indonesia, bebas dari suku bunga tinggi, tanpa agunan, dan tanpa pemeriksaan kredit.

Penarikan dananya cepat dan tidak ada biaya tambahan di luar penarikan, hanya biaya administrasi 3% untuk pegawai per transaksi,” ujarnya.

Komisaris dan Co-Founder Vinmo, Adhi Pranata, berharap Vinmo dapat menjadi pilihan utama uang tunai digital bagi masyarakat Indonesia, karena merupakan produk Indonesia.

“Para pemain EWA yang saat ini sibuk bukan berasal dari Indonesia, kita tentu mengetahui dan memahami kebutuhan dan kebiasaan masyarakat Indonesia saat menghadapi keadaan darurat keuangan,” kata Adhi Pranata.

Aplikasi ini juga memiliki keuntungan bagi perusahaan karena tidak mengganggu arus kas perusahaan, bahkan dapat menguntungkan perusahaan dari setiap transaksi.

Karbon digital pertama dibuat oleh anak-anak di tanah air dan telah sukses Go Live di Playstore dan iOS, sejak diluncurkan hingga sekarang banyak yang aktif mengunduh dan telah berkolaborasi dengan lebih dari 30 perusahaan dalam negeri.