BNI Menyalurkan KUR Kepada Petani Agar Kopi Lokal Bisa Mendunia

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk selaku penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) terus berupaya meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM melalui program KUR Cluster.

Alokasi KUR Cluster BNI saat ini sudah mencapai 23 persen dari total alokasi KUR BNI tahun 2022. Diperlukan strategi klaster untuk akuisisi, terutama di sektor manufaktur dengan pangsa 99% di sektor pertanian.

Alokasi KUR Cluster BNI difokuskan pada 8 (delapan) klaster pertanian unggulan sesuai dengan pembinaan Kementerian Negara BUMN yaitu klaster padi, jagung, kelapa sawit, tebu, jeruk, tanaman hias, kopi dan poranga.

Direktur Utama BNI Roike Tumilaar mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mendanai, memberdayakan, dan mendukung UMKM agar dapat tumbuh dan berkembang untuk mendukung perekonomian nasional.

“Kami berupaya membentuk sistem financial close (transaksi loop tertutup), akses pasar yang mudah, pembiayaan, penyediaan pembeli yang mudah, promosi dan jaringan untuk mencapai orientasi ekspor Go Global,” kata Roik dalam keterangannya kepada Tribun. Selasa diterima (20/12/2022).

Sektor pertanian memasuki masa percepatan transformasi yang semakin meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan nasional.

Penjualan KUR Cluster BNI merupakan solusi keuangan yang tepat bagi petani pengelola kebun.

Salah satu mitra yang dihadirkan kluster KUR BNI adalah Mahkota Coffee. Selain mendukung kelestarian hutan (green economy), Mahkota Coffee juga menjual produknya ke luar negeri melalui program BNI Xpora.

Roike mengumumkan bahwa salah satu inisiatif program BNI untuk mendukung penyaluran KUR klaster komoditas kopi adalah program BNI Khatulistiwa Coffee Trail (JKK), yaitu program dukungan ekonomi hijau untuk melestarikan hutan dengan memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar yang ditingkatkan melalui klaster KUR.

Program ini merupakan sinergi BNI dengan kementerian terkait untuk mengembangkan ekosistem kopi mentah dari benih hingga ke bawah.

Program Jejak Kopi Khatulistiwa BNI memiliki manfaat yang dapat dimanfaatkan oleh petani kopi antara lain memberikan pelayanan sortir produk kopi secara bertahap dengan Kolaborasi Puslitkoka, memberikan peluang pendanaan bagi petani penerima tata cara Pengelolaan Perhutanan Sosial (SK), mengkomunikasikan potensi secara bertahap penyerapan oleh pasar. (klasifikasi pasar) dan memberikan dukungan ekspor Xpora kepada pelaku usaha UMKM.

“Kami berharap klaster KUR dalam program BNI Equatorial Coffee Trail terus meningkatkan kesejahteraan petani, mendukung ekonomi hijau dan memperkuat percepatan pertumbuhan ekonomi nasional dalam menghadapi gejolak global 2023,” ujarnya.

Sekadar informasi, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM dengan partisipasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (kode saham: BBNI) meluncurkan program KUR dengan skema berbasis kelompok usaha atau klaster. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menghadiri acara peluncuran klaster KUR pada Senin (19/12/2022) di Istana Negara Jakarta.

Presiden Jokowi mengatakan agar pertumbuhan ekonomi Indonesia terus tumbuh, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) nasional harus lebih didorong. Untuk itu klaster KUR sangat cocok untuk membantu UMKM agar tetap eksis, tumbuh dan berkembang.