Putusnya Kabel Laut, Menkominfo Minta Masyarakat Papua Gunakan Internet Untuk Hal Penting

Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Merauke-Timika mengalami gangguan sehingga mengakibatkan gangguan telekomunikasi bagi masyarakat di wilayah Papua.

Dalam rehabilitasi jaringan kabel bawah laut Merauke-Timika, Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Telkom Indonesia memprioritaskan layanan telekomunikasi suara dan internet.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny J. Plate juga mengimbau masyarakat Papua memprioritaskan jaringan telekomunikasi untuk kepentingan prioritas.

“Kemcominfo dan PT Telkom akan menyediakan ini untuk kebutuhan khusus agar layanan telekomunikasi tetap berjalan lancar, meski tidak melalui jaringan backbone,” kata Johnny dalam jumpa pers perkembangan solusi kegagalan SKKL di segmen Telcom. Merauke-Timika.

Johnny menegaskan, kinerja layanan telekomunikasi prioritas tidak boleh ditafsirkan sepihak secara tidak wajar.

“Itu bagian dari transparansi dan dengan maksud agar informasi tidak tumbuh secara tidak teratur atau pada basis yang tepat,” kata Johnny.

Johnny juga menyatakan, pihaknya akan terus memantau kualitas layanan telekomunikasi di Provinsi Papua untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga rehabilitasi dilakukan.

“Karena merupakan jaringan backbone broadband untuk mentransfer data dalam jumlah besar, jika terjadi kegagalan, kami hanya dapat menggunakan satelit, dan kapasitas yang tersisa terbatas,” kata Johnny.

Ia berharap, warga di wilayah terdampak dapat menggunakan layanan telekomunikasi untuk kebutuhan mendesak. Kementerian Komunikasi dan Informatika, kata Johnny, menyediakan jaringan untuk kebutuhan khusus agar layanan telekomunikasi tetap dapat beroperasi tanpa gangguan.

“Meskipun (bandwidth yang disediakan) tidak sebesar jaringan backbone, kami menginformasikan kepada masyarakat setempat bahwa selama pemadaman ini mereka akan menggunakan bandwidth untuk tujuan prioritas terlebih dahulu,” katanya.

* Fakta atau hoax? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang dibagikan, Cek Fakta WhatsApp Liputan6.com di 0811 9787 670 cukup dengan memasukkan kata kunci yang diinginkan.

** Ikuti kepulangan Aidilfitri 2023 melalui sistem video surveillance Kementerian Perhubungan dari berbagai titik secara real time di tautan ini

Dalam rangka menjaga kualitas layanan telekomunikasi di seluruh Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan Pusat Sistem Pemantauan dan Pengawasan yang digunakan untuk memantau kualitas layanan telekomunikasi di seluruh Indonesia.

“Upaya untuk memelihara jaringan telekomunikasi utama Indonesia telah menimbulkan keprihatinan serius dari waktu ke waktu. Selalu ada kelompok sasaran untuk mempertahankan layanan telekomunikasi,” katanya.

Johnny mencatat, Kementerian Komunikasi dan Informatika saat ini menggunakan tiga perangkat untuk memantau quality of service (QoS) dan quality of service (QoE) layanan telekomunikasi.

“Sinyal hidup dan mati bisa dipantau, selain itu melalui BLU BAKTI, Kemenkominfo juga memantau layanan akses internet dari satelit dan dibangun oleh BTS. Ini akan membantu menghilangkan gangguan pada infrastruktur telekomunikasi di Indonesia,” katanya.

Dilacak dari awal

persegi Ismail, Dirjen Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, menjelaskan pemantauan interferensi SKCL Merauke-Timika juga terus dilakukan sejak awal.

“Setelah terjadi kegagalan, kami melakukan pemantauan dan koordinasi dengan PT Telkom Indonesia dan Telkomsel,” ujarnya.

Ismail mengatakan, prioritas layanan telekomunikasi selama pemulihan bencana juga dikoordinasikan dengan PT Telkom Indonesia.

“Saluran cadangan ini dapat mengirimkan transmisi suara 100%, sehingga komunikasi suara antara Papua dan Papua tidak terputus. Untuk IP TV 10 saluran dari 28/03/2023. Kemudian VPN-IP 100 persen, Astinet 100 persen, karena ada 5 saluran eksekusi, dan Indihome dan Telkomsel selektif. Semuanya dikoordinasikan dan didukung melalui pengawasan melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika,” ujarnya.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan, terjadi dua kali pemadaman fiber di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir.

“SCCL (sistem komunikasi kabel laut) pertama Jakarta-Surabaya juga gagal,” kata Johnny dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/5/2023).

Terlepas dari itu, Johnny mengatakan kepada PT. Telkom segera melakukan peremajaan jaringan SKKL Jakarta-Surabaya dan akan siap pada 6 Mei 2023.

“Agar layanan telekomunikasi menjadi jaringan backbone, big data dapat didukung dengan baik,” tambah Menkominfo.

Kemudian terjadi lagi kegagalan SKKL dari Merauke hingga Timika. “Kegagalan-kegagalan ini sedikit berkurang,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika.

Johnny menjelaskan, sejak kejadian di laut, kapal harus segera dipanggil untuk memperbaiki jaringan. “Saat ini, jumlah kapal Indonesia yang memiliki kemampuan untuk menggunakan jaringan serat optik di laut sangat terbatas,” kata Johnny.

Dalam perbaikan SKCL Jakarta-Surabaya digunakan kapal DPL atau DPL Kapal Kabel, yang setelah menjalankan tugasnya, menurut Johnny, harus melakukan pengisian bahan bakar, pemeriksaan dan persiapan ulang.

“Oleh karena itu, kapal harus pergi ke Batam untuk fine-tuning dan persiapan,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny J. Plate.

Johnny mengatakan setelah meninggalkan Batam, kapal hanya akan menuju Merauke untuk perbaikan jaringan kabel bawah laut Merauke-Timika yang diharapkan selesai pada 26 Mei 2023.

Herlan Vijanarko, Direktur Network and IT Solution Telkom, mengatakan kapal yang digunakan hari ini akan bertolak ke Merauke pada 11 Mei 2023, setelah memenuhi seluruh kebutuhannya di Batam.

“Karena kapal ini memiliki kecepatan 9 knot, maka akan tiba di Dobo pada tanggal 21, transit, dan kemudian satu malam ke pelabuhan pabean dan berangkat ke tujuannya sekitar satu hari,” kata Herlan di acara yang sama.

Herlan mengatakan kapal akan memulai perbaikan pada tanggal 23 di wilayah Merauke jika cuaca dan angin baik. ”Kalau cuacanya bagus, anginnya bagus, karena ini faktor alam, rencananya dalam tiga hari sudah siap,” katanya.

Johnny juga menjelaskan bahwa pada saat pemutusan kabel, kapasitas trafik Merauke-Timika diperkirakan mencapai 42 GB.