BRI Catat Laba Bersih Rp 51,4 Triliun Pada 2022

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) membukukan laba bersih Rp 51,4 triliun sepanjang Januari hingga Desember 2022.

Dirut BRI Sunarso mengatakan laba bersih perseroan naik 67,15% year on year atau year on year tahun lalu.

Selain itu, lanjut Sunarso, total aset perseroan naik 11,18% menjadi Rp 1.865,64 triliun.

“Keberhasilan BRI Group mencetak rekor laba tak lepas dari respon strategis kami yang tepat terhadap berbagai tantangan,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (2/8/2023).

Kunci BRI mempertahankan bottom line antara lain karena keberhasilan perusahaan dalam menjalankan berbagai program peningkatan efisiensi.

Inisiatif BRI ini efektif, khususnya dengan menurunkan cost of funding, atau cost of funding dengan memperbaiki komposisi pendanaan di saat dana murah atau current account saving account (CASA) sedang meningkat.

“Padahal CASA BRI meningkat signifikan menjadi 66,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 63,08 persen,” kata Sunarso.

Hal ini menyebabkan biaya pendanaan bank turun dari 2,05% pada Desember 2021 menjadi hanya 1,87% pada akhir 2022.

Selain itu, keberhasilan efisiensi juga tercermin dari pendapatan usaha, rasio biaya operasi (BOPO), rasio cost share performance (CER), serta rasio biaya terhadap pendapatan (CIR) yang membaik dibandingkan tahun sebelumnya. periode tahun sebelumnya. tahun.

Sunarso menambahkan, BOPO tercatat sebesar 69,1 persen atau lebih baik dibandingkan akhir Desember 2021 yang mencapai 78,54 persen.

Sementara itu, CER tercatat membaik dari sebelumnya 50,25 persen pada 2021 menjadi 48,16 persen pada akhir Desember 2022.

Selain itu, rasio biaya terhadap pendapatan membaik dari 48,56 persen pada 2021 menjadi 47,38 persen pada akhir Desember 2022.

“Ini membuat BRI lebih efisien. Selain itu, peningkatan kualitas kredit yang dikeluarkan berpengaruh positif terhadap efisiensi yang artinya BRI berhasil menurunkan cost of loan dari 3,78 persen menjadi 2,55 persen pada akhir Desember 2022, pungkasnya.