Direktur Bisnis Allianz Life Indonesia Bianto Surojo mengumumkan indeks literasi keuangan Indonesia masih tergolong rendah yakni 49,68%, berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022.
Termasuk penetrasi produk asuransi ke masyarakat yang masih rendah hanya 3 persen dari produk domestik bruto (PDB).
“Tentu angka ini masih rendah dibandingkan negara tetangga. Padahal kita tahu bahwa asuransi adalah produk yang dapat memberikan informasi keuangan dan perlindungan keuangan kepada masyarakat Indonesia,” ujarnya dalam seminar media Retrospeksi. Asuransi jiwa dan kesehatan 101”, Rabu (16/11/2022).
Selain itu, menurut Bianto, ekonomi keluarga dan individu bisa lebih tangguh melalui asuransi.
Kemudian tentunya nantinya dengan kebutuhan yang sangat mendasar tersebut, pendidikan terkait asuransi dan keuangan secara umum sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Namun, terkadang masih terdapat kesalahpahaman mengenai produk keuangan, termasuk asuransi, karena eksposur terhadap produk tersebut masih tergolong rendah.
“Allianz sendiri terus mengimplementasikan inisiatif, memastikan mereka mendukung pemerintah, mendukung OJK dan mengedukasi masyarakat kami tentang keuangan ini. Terutama di bidang asuransi,” kata Bianto.
Perusahaan memberikan edukasi keuangan melalui artikel, tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan melalui media sosialnya.
“Namun, semua ini tidak akan mungkin terjadi tanpa dukungan besar dari mitra media kami. Media memiliki kemampuan unik untuk menjangkau masyarakat luas,” pungkasnya.