Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi indeks harga konsumen (IHK) nasional sebesar 3 persen pada tahun 2023.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Vargio mengumumkan bahwa angka perkiraan tersebut berada di bawah inflasi IHK aktual tahun 2022.
“Ke depan, Bank Indonesia memperkirakan inflasi inti tetap berada pada kisaran 3±1 persen pada semester I 2023 dan inflasi IHK kembali ke target 3±1 persen pada semester II 2023,” kata Perry dalam pengumumannya. hasil rapat Dewan Pimpinan BI. , Rabu (18/01/2023).
“Bank Indonesia akan terus memperkuat respon kebijakan moneter dan terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk memastikan inflasi dapat ditekan dan dikendalikan,” lanjutnya.
Perry melaporkan bahwa inflasi IHK ditetapkan sebesar 5,51 persen (disetahunkan) pada akhir tahun 2022.
Angka ini jauh di bawah perkiraan konsensus sebesar 6,5% (y/y) setelah penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada September 2022.
Demikian pula dengan inflasi inti yang tercatat pada level yang rendah pada akhir tahun 2022, yaitu sebesar 3,36 persen (year-on-year), jauh di bawah prakiraan Bank Indonesia sebesar 4,61 persen (year-on-year).
Perry mengatakan penurunan indeks harga konsumen dan inflasi inti merupakan hasil koordinasi yang sangat erat antara pemerintah dan Bank Indonesia melalui kebijakan moneter Bank Indonesia yang proaktif, proaktif, dan berwawasan jauh ke depan.
Selain itu, didukung oleh Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang mengendalikan inflasi volatile food.
Selain itu, BI terus melakukan sejumlah kegiatan yang dinilai terukur. Misalnya menaikkan suku bunga.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bank Indonesia memutuskan menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%.
Perry mengatakan, keputusan tersebut diambil berdasarkan temuan rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 18-19 Januari 2023.
“Dewan Gubernur Indonesia pada rapat 18-19 Januari 2023 memutuskan untuk menaikkan BI 7-day reverse repo rate sebanyak 50 kali pada 25 basis poin menjadi 5,75%,” kata Perry.
Ia melanjutkan, bunga deposito lending juga naik 25 basis poin menjadi 5 persen. Tingkat batas kredit naik 25 basis poin menjadi 6,5%.
Perry melanjutkan, keputusan Bank Indonesia menaikkan suku bunga merupakan langkah awal, preemptive, dan proaktif untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke target 3% plus minus 1% pada semester pertama 2023. .
“Kenaikan suku bunga yang lebih terukur adalah langkah selanjutnya untuk menurunkan ekspektasi inflasi lebih lanjut,” kata Perry.
“BI mengasumsikan kenaikan 225 basis poin menjadi 5,75 telah terakumulasi sejak Agustus 2022 untuk memastikan inflasi inti tetap berada di kisaran 3 ± 1% pada paruh pertama 2023. Dan inflasi indeks harga konsumen (IHK) kembali ke target 3±1 persen pada semester I-2023,” pungkas Perry.